Merakit PC merupakan sesuatu yang bukan hal sulit lagi, karena selain akses informasi yang mudah, komponen standar PC sekarang cenderung mudah untuk dipahami dan sangat intuitif, begitu pula dengan petunjuk-petunjuk yang sangat lengkap. Namun hal tersebut tidak menjamin proses perakitan tidak luput dari kesalahan, baik yang sengaja diabaikan maupun yang tidak disengaja. Sering sekali penulis menemui beberapa kesalahan yang dilakukan oleh rekan-rekan penulis sesama teknisi, dan juga beberapa kesalahan perakitan yang penulis temui pada pc rakitan yang penulis perbaiki. Beberapa diantaranya dapat berakibat fatal dan berpotensi mengakibatkan kerusakan permanen. Berikut beberapa kesalahan yang sering penulis temui :
1. Cable management : Cable management atau dalam istilah santai-nya kerapihan kabel masih terkadang luput dari perhatian, sudah sering kali penulis menemui kasus dimana kabel power CPU / CPU fan menjutai bebas di atas fan Processor, hal ini dapat menyebabkan kabel power tersangkut pada fan apabila keduanya bersentuhan, dan apabila fan tidak berjalan, cukup 30 menit, sistem akan berhenti karena prosesor berhenti bekerja akibat overheat. Cable management selain memiliki fungsi estetika (kerapihan interior PC) juga membantu melancarkan aliran udara. Lalu, bagaimana menata kabel yang baik?, satukan kabel antara satu dengan yang lain, bisa dengan kawat , cable ties, atau dengan selotip, tidak perlu harus sembunyi dibelakang mainboard, asal juntaian kabel jauh dari parts yang bergerak dan tidak bersliweran. Selain itu, apabila beberapa kabel terangkai secara bersamaan namun terpisah (kabel power fan processor) , agar terlihat rapi, dapat diakali dengan memutar (plintir) kabel tersebut agar terikat satu sama lain.
2. Thermal Paste : thermal paste/ thermal compound menurut aturan hanya dapat digunakan sekali, dan apabila terlanjur membongkar, maka sisa thermal paste yang menempel harus dibersihkan dan diganti dengan yang baru, saya pernah menemukan PC yang mengalami masalah overheat, awalnya sang empunya mengeluh tentang komputernya yang begitu lambat, setelah di cek, pada bios, suhu processor menunjukkan angka 80 derajat celcius (cukup untuk menggoreng telur) , padahal fan processor masih bekerja, setelah di chek, bagian bawah heatsink sudah kering dan berongga, sang pemilik mengaku pernah membongkar untuk membersihkan debu pada heatsink, namun sayangnya tidak dibersihkan dan diberi thermal paste baru. panas yang berlebih dalam waktu lama merupakan penyebab utama kerusakan permanen pada processor. Jangan lupa gunakan thermal compound yang baik, penggunaan thermal compound seperti pasta gigi kurang direkomendasikan karena konduktivitasnya kurang baik, namun apabila dalam kondisi darurat (kiriman ortu belum datang :D/atau sedang berada di pedalaman) penggunaan pasta gigi masih bisa dilakukan, penulis pernah menggunakan pasta gigi dan tidak ada masalah hingga 4 tahun pemakaian,,& pengaplikasian nya juga tidak perlu tebal, menurut petunjuk vendor, cukup sebesar biji jagung.. oleskan ditengah, dan tekan.
3. Processor fan mounting : isu renggangnya kipas peranah penulis temukan pada board berbasis LGA 775, bagi yang kurang memahami bagaimana proses pemasangannya, memang agak sedikit ribet dibandingkan socket am2/am2+/am3, menurut buku petunjuk, yang benar yaitu dengan menekan kedua pin yang saling berhadapan (diagonal) secara bersamaan dan kedua pin lainnya sesudahnya juga secara bersamaan. namun kadang si pemasang lupa memperhatikan arah panah pada pin sebelum menancapkan, akibatnya pin tersebut terlepas secara tidak sengaja ketika komputer telah selesai dirakit.
4. Static electricity (listrik statis) : listrik statis merupakan listrik yang tidak bergerak (ya iyalah), listrik statis dapat termuat didalam tubuh, listrik statis bila terkonduksi ke perangkat PC yang sensitif terhadap ektrostatis, kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan permanen . Hal ini sudah merupakan pengetahuan umum, namun kadang ada saja yang menyepelekan. Bila tidak beresiko, untuk apa para pembuat perangkat komputer membungkus produknya dengan antistatic bag??
agar tubuh terbebas dari listrik statis, sebelum merakit kita dapat menggunakan anti static wrist (gelang anti listrik statis) namun barang ini merupakan salah satu barang wajib yang sepertinya sulit ditemukan, namun listrik statis tetap bisa dihilangkan dari tubuh dengan metode sederhana, yakni dengan menyentuh segala sesuatu yang terbuat dari logam (Misalnya case PC)
selain tubuh, barang-barang disekitar kita juga dapat termuat listrik statis, oleh karena itu, ada baiknya pada saat meletakkan komponen PC (misal VGA/memory/mainboard), letakkanlah pada benda-benda yang sekiranya aman (meja kayu, kardus mainboard) dan hindari meletakkan diatas barang2 yang dapat memuat listrik statis (karpet bulu/wol/plastik). kasus kerusakan akibat listrik statis sifatnya probabilitas dan kemungkinan terjadinya sangat kecil, namun akan mengakibatkan kerusakan yg fatal apabila terjadi, oleh sebab itu, tindakan yang tepat adalah dengan menghindarinya.
5. HDD mounting (dudukan hardisk) : Isu ini mungkin tidak lagi terdengar, namun pada jaman kabel IDE masih populer, seringkali saya menemukan hdd yang dipaksakan tergantung pada 51/4 inch bay (tempat untuk DVD/CD-rom) karena alasan agar rapat dengan CD rom, sehingga bisa hanya menggunakan 1 kabel IDE, hal ini merupakan salah besar, karena pada dasarnya, mounting/ pemasangan dudukan setiap periferal harus rapat dalam case demi menghindari goyangan/getaran yang dapat mengganggu, terutama pada HDD.
6. Front panel connector : Beberapa orang terkadang lupa memperhatikan susunan pada front panel connector karena terburu-buru dalam merakit, akibatnya, beberapa indikator kadang tidak berfungsi, seperti led HDD activity/ power (on) led. meskipun simple dan sangat mudah di hafal, kenyataannya beberapa penguna mengalami kebingungan ketika hendak memasangnya kembali setelah membongkar motherboard mereka. berikut skema dasar. (updated): beberapa motherboard tertentu menggunakan susunan berbeda dari standar yang biasa digunakan(seperti pada gambar dibawah) ,dan harus membaca buku manual yang disertakan oleh motherboard.
7. System/bios speaker : Lupa dalam memasang system speaker memang tidak terlalu berdampak besar, namun pada dasarnya system speaker merupakan petunjuk awal manakala komputer mengalami trouble. Bagi mereka yang mengerti, system speaker ini membantu dalam proses debugging, agar dapat segera mengetahui sumber kerusakan/error dan segera menanggulanginya. Pada motherboard baru, terutama kelas high end, keberadaan system speaker mulai tergeser dengan pengaplikasian 7 phase/debug led display yang lebih mudah dimengerti/diartikan.
8. Finishing : Dalam merakit PC ada kalanya terjadi kesalahan, oleh sebab itu ada baiknya tidak langsung menutup rapat case sebelum yakin sistem berjalan dengan benar (menyala) agar tidak bekerja dua kali (bongkar pasang), dan apabila ada yang salah bisa langsung diperbaiki (misalnya ada kabel yang lupa tepasang), hal ini semata demi efisiensi waktu dan tenaga. Masih terdapat beberapa kesalahan-kesalahan lainnya, namun hal-hal tersebut diatas merupakan isu2 yang sering penulis temukan dan yang paling sering terjadi diantara kesalahan-kesalahan lain yang terjadi dalam proses merakit PC.